•  

    Ya binti

    (Wahai Putriku)

     Syekh Ali Thanthawi


    Sebuah buku berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan oleh Muhammad Abdurrahman ke dalam bahasa Indonesia. Buku yang berjudul Ya binti ini patut untuk anda baca.

    Penulis buku ini adalah Syekh Ali Thanthawi, yang merupakan seorang jurnalis, ahli hukum dan hakim agung di Suriah. Beliau termasuk salah satu cendekiawan islam dan ahli dalam bidang sastra arab terkemuka pada abad ke 20.

    Beliau juga telah melahirkan puluhan karya, pernah aktif menulis di majalah ar risalah, pernah mendapatkan penghargaan internasional dari raja Faisal atas sumbangsihnya dalam dunia pendidikan kala itu.

    Ya binti (pesan untuk putriku) merupakan salah satu karya Syekh Thanthawi yang berisikan nasihat beliau kepada perempuan muslimah dalam menghadapi tantangan zaman dan ancaman pergaulan bebas. 

     

    Silahkan Download Bukunya Disini


  • Rihlah Ibnu Bathuthah
    Memoar Perjalanan Keliling Dunia di Abad Pertengahan 


    Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Bathuthah adalah seorang pengembara (traveler), petualang (adventure), dan pengamat (viewer) yang membuat catatan harian tentang negeri-negeri yang ia kunjungi dalam pengembaraannya. Catatan perjalanan yang dikenal dengan buku "Rihlah Ibnu Bathuthah" ini ditulis setelah dirinya mengunjungi berbagai belahan dunia, kemudian mengamati kebudayaan, adat istiadat, dan perilaku masyarakat di negeri-negeri yang ia kunjungi, terutama wilayah yang dipimpin oleh kesultanan Islam.
    Banyak kisah menarik yang diceritakan dalam buku catatan perjalanan Ibnu Bathuthah ini, terutama cerita-cerita tentang para sultan, para syaikh, sejarah sebuah negeri, falsafah kehidupan masyarakat setempat dan lain sebagainya yang ia tulis berdasarkan pengamatan langsung dari negeri-negeri yang ia kunjungi. Dari India sampai negeri Cina, dari Afrika sampai Nusantara, Ibnu Bathuthah menceritakan perjalanannya secara apik dan mengesankan. Ia misalnya, menceritakan kunjungannya bertemu dengan Sultan Jawa (Sultan Nusantara) dari Kerajaan Samudera Pasai, Sultan Malik Az-Zhahir.
    Ibnu Bathuthah sendiri menyebut hasil karyanya ini sebagai persembahan seorang pengamat tentang kota-kota asing dalam perjalanan yang menakjubkan, yang ia tuangkan dalam sebuah catatan perjalanan. Sebagai sebuah catatan perjalanan membaca buku ini seperti mendengarkan seorang pemandu wisata (guide tour) bercerita tentang negeri-negeri yang menakjubkan dari segala sisi. Pembaca seolah diajak berkelana menyusuri negeri-negeri yang ia kunjungi, kemudian memetik hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian dalam perjalanan.
    Ibnu Bathuthah berhasil merangkai sebuah catatan perjalanan sebagai karya sejarah bermutu tinggi, yang bisa dijadikan rujukan bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah sebuah bangsa dan peradaban manusia.



  • Fiqh Al Ikhtilaf NU Muhammadiyah
    Penulis: M. Yusuf Amin Nugroho 


    Ebook ini di buat dengan tujuan mulia, untuk menciptakan kehidupan yang damai antar sesama umat muslim di tengah berbagai perbedaan pendapat yang ada, khususnya dalam masalah hukum islam atau fiqih.
    Sebagaimana sabda rasullullah bahwa “perbedaan adalah rahmat” dan perbedaan dalam kehidupan sosial tentunya tidak bisa di hindari, saling menghujat, merasa diri paling benar tentunya tidak akan membuat segalanya menjadi lebih baik.
    Di ebook ini penulis akan membahas mengenai perbedaan perbedaan pandangan dari 2 organisasi masyarakat (ormas) besar di indonesia, NU (Nahdhatul Ulama) dan Muhammadiyah.
    Adapun untuk fatwa fatwa yang di bahas merupakan fatwa fatwa yang klasik dan umum di perdebatkan seperti:
    1. Niat Shalat
    2. Shalat Jumat
    3. Qunut Subuh dan Witir
    4. Rakaat Shalat Tarawih
    5. Dzikir setelah Shalat
    6. Penentuan awal Ramadhan dan 1 Syawal
    7. Tawasul
    8. Tahlil
    9. Tata cara Dzikir
    10. Hukum merokok
    Dengan menggabungkan pandangan fiqih dari NU dan Muhammadiyah dalam sebuah ebook sederhana ini di penulis berharap ini dapat memudahkan kaum yang awam, atau yang selama ini fanatik untuk dapat menatap lebih dalam praktek-praktek serta dasar-dasar hukum Islam yang dianut kelompok lain. Sehingga apa yang menjadi harapan kita, yakni terwujudnya Islam Rahmatalil’alamin yang kokoh dalam persatuan dan tidak mudah diadu domba dapat terwujud!, amiin…