Tampilkan postingan dengan label AL-GHOZALI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AL-GHOZALI. Tampilkan semua postingan
-
Bidayatul Hidayah
(Dengan Makna ala Pesantren)بداية الهداية للامام الغزاليبالمعنى على فسانترينSilahkan Download Kitabnya Disini
-
Syarah Minhajul ‘Abidin
(Dengan Makna ala Pesantren)منهاج العابدينبالمعنى على فسانترينلحجة الإسلام أبي حامد محمد بن محمد بن محمد الغزالي رحمه الله تعالىوبهامشه الكتاب المسمى بداية الهداية للمؤلف أيضاSilahkan Download Kitabnya Disini
-
Al Hikmah fii Makhluqotillaahi ‘Azza wa jalla
(Dengan Makna ala Pesantren)الحكمة في مخلوقات الله عز وجلبالمعنى على فسانترينلحجة الإسلام أبي حامد محمد بن محمد بن محمد الغزالي رحمه الله تعالىSilahkan Download Kitabnya Disini
-
Kimya’us sa’adah wa ar-Risalatul wa’dhiyyah
(Dengan Makna ala Pesantren)
كيمياء السعادة والرسالة الوعظيةبالمعنى على فسانترينلأبي حامد محمد بن محمد بن محمد الغزالي رحمه الله تعالىSilahkan Download Kitabnya Disini
-
Misteriilmu Nafi’(Terjemah dari Kitab)AYYUHAL WALADKarya: Al Imam Al Ghozali
Ilmu Nafi’ atau ilmu yang bermanfaat merupakan sesuatu yang agung, Betapa tidak orang yang memilikinya walaupun ia telah wafat, pahalanya akan selalu mengalir untuknya. Begitu kandungan sabda Nabi, dan begitu pula dalam Al Qur’an surat Albaqoroh 269 Alloh berfirman “ Alloh menganugerahkan Al-Hikmah (pengetahuan yang mendalam) kepada siapa saja (dari hambanya) yang Dia kehendaki. Dan barang siapa telah dianugerahi Al Hikmah, maka ia telah benar-benar dikaruniai anugerah yang banyak, dan hanya mereka yang berakal yang menyadarinya.Namun mengenai haqiqat ilmu Nafi’ tidak bsemua orang bisa mengungkapnya. Untuk itu kilas balik menuju ilmu nafi’ Hujjatul Islam Al-Ghozali mengupasnya dengan tuntas dalam kitab ini…Silahkan didownload dan di pelajari bersama..
-
Terjemah Kitab Bidayatul HidayahAl-GhozalyAku mendengar dari orang yang kupercaya tentang sejarah perjalanan hidup Syaikh al-Imam az-Zahid. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik pada beliau dan memeliharanya dalam menjalankan risalah agamaNya. Sejarah perjalanan hidup beliau memperkuat keinginanku untuk menjadi saudaranya di jalan Allah Swt. karena mengharapkan janji yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya yang saling mencinta.Persaudaraan tidak harus dengan bertemu muka dan berdekatan secara fisik, tapi yang dibutuhkan adalah adanya kedekatan hati dan perkenalan jiwa. Jiwa-jiwa merupakan para prajurit yang tunduk; jika telah saling mengenal, jiwa-jiwa itu pun jinak dan menyatu.Oleh karenanya, aku ikatkan tali persaudaraan dengannya di jalan Allah Swt.. Selain itu, aku harap beliau tidak mengabaikanku dalam doa-doanya ketika sedang berkhalwat serta semoga beliau memintakan kepada Allah agar diperlihatkan kepadaku bahwa yang benar itu benar dan aku diberi kemampuan untuk mengikutinya, dan yang salah itu salah serta aku diberi kemampuan untuk menghindarinya.Kemudian aku dengar beliau memintaku untuk memberikan keterangan berisi petuah dan nasihat serta uraian singkat seputar landasan-landasan akidah yang wajib diyakini oleh seorang mukalaf.Ini bagian dari Muqaddimah Kitab Bidayatul Hidayah karya Al-Imam Ghozali ra.silahkan unduh klik gambar dibawah ini:
-
Kasyf Ulum al-Akhirah(Berwisata ke Alam Ruh)Penulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Abu Hamida MZDeskripsi:Percaya kepada yang gaib adalah salah satu rukun Iman bagi pengikut Nabi Muhammad Saw. Namanya saja gaib, sudah pasti tidak kita kenal. Akan tetapi bagi kita yang dianugerahi cahaya keimanan, meskipun mungkin amat kecil, sesuatu yang gaib itu sudah dapat kita rasakan keberadaannya. Misalnya, bermimpi ketika kita sedang tidur.
Kegemaran “menyaksikan” hal-hal yang gaib di masyarakat kita kini lagi ngetren. Baik di televisi, koran, majalah, maupun buku- buku bertema “misteri” atau “horor” setiap hari kita dapat menyaksikan betapa ia sudah menjadi semacam “menu psikologis sehari- hari” bagi peziarah modernitas seperti kita ini.
Imam al-Ghazali, sejak awal rupanya membaca gelagat zaman. Jauh hari Hujjatul Islam setidaknya melalui buku ini mengajak kita berziarah ke alam gaib, kehidupan di balik kehidupan kita. Mulai dari kehidupan ruh dari rahim, saat ruh keluar dari badan, beragam proses kematian, kehidupan di alam kubur, kedahsyatan akhir zaman, tiupan terompet Isrâfîl, kebangkitan manusia dari kuburnya, pertolongan (syafa‘at), di bawah penantian panjang, penimbangan amal dan pengadilan Tuhan.
Melalui wisata spiritual bimbingan Imam al-Ghazali kita bisa “berkunjung” ke alam barzah, alam malakât, alam jabarût, Padang Mahsyar, tempat-tempat khusus bagi manusia khusus, dan bahkan “berwisata” ke banyak lapis langit, bahkan ke langit paling tinggi, Sidratul Muntahâ.
Tujuan dari wisata ruhani demikian tak lain tak bukan agar keimanan kita bertambah. Dus dapat menghilangkan setidaknya mengurangi sifat angkuh dan sombong yang bersarang dalam diri kita masing-masing.
Detail Buku:Judul: Kasyf Ulum al-Akhirah - Berwisata ke Alam RuhPenulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Abu Hamida MZPenerbit: Marja, 2004ISBN: 978-602-6297-55-6Bahasa: IndonesiaJumlah halaman: 154 halamanJenis File: PDFBesar file: 784Kb
-
Rahasia Puasa dan Zakat(Percikan Ihya Ulum Al-Din)Penulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Muhammad AlBaqirDeskripsi:“Betapa banyak orang-orang berpuasa, namun tak memperoleh sesuatu dari puasanya kecuali dahaga dan lapar.” (Hadis Rasulullah Saw.)
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah (mengeluarkan bagian zakatnya), beri tahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapatkan siksa yang amat pedih. (QS Al-Taubah: 34)
Hadis dan ayat di atas cukup menunjukkan bagi kita betapa pentingnya perintah puasa dan zakat, sekaligus menyiratkan pentingnya memahami keduanya. Tanpa pemahaman yang benar, dikhawatirkan amal ibadah kita menjadi sia-sia.
Banyak buku telah membahas tentang puasa dan zakat, baik dari segi hukum maupun hikmahnya. Buku ini menjadi istimewa karena penulisnya, Al-Ghazali, seorang faqih sekaligus sufi termasyhur, membahasnya dari sudut pandang lahir maupun batin. Tak hanya menguraikan rukun-rukun, sunnah-sunnah, syarat-syarat puasa dan zakat, buku ini membahas pula makna dan nilai batiniah serta niat dan perilaku yang harus menyertai, agar kedua ibadah itu sempurna.Detail Buku:Judul: Rahasia Puasa dan Zakat - Percikan Ihya Ulum Al-DinPenulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Muhammad AlBaqirPenerbit: Mizan, 2015ISBN: 978-602-0989-48-8Bahasa: IndonesiaJumlah halaman: 185 halamanJenis File: PDF
-
Mukasyafah al QulubBening Hati dengan Ilmu TasawufPenulis: Imam Al-GhazaliDeskripsi:Di saat seorang hamba sedang dalam keserabutan dan terumbang ambing mencari hala tuju kehidupan, solusi yang paling baik adalah kembali kepada Allah SWT. Kembali kepada fitrah, yakni pada kebenaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Dengan keluasan ilmunya, Imam al-Ghazali mengajak kita untuk melakukan ‘ziarah rohani’ . Ziarah yang dimaksudkan adalah menyelami dan menghayati ibadah yang dilaksanakan agar lebih produktif dan berkesan untuk membawa kita hamper kepada Allah SWT.
Buku Mukasyafah al-Qulub ini sarat dengan paparan bagaimana seharusnya seorang Muslim mempraktikkan amalan-amalan lahiriah mahupun batiniah. Penulisnya mengajak setiap pembaca untuk menjelajah ke setiap persoalan – mulai dari yang ‘sederhana’ seperti tentang taubat yang benar, solat yang khusyuk, zikir yang efektif dan sebagainya hingga ke persoalan yang lebih rumit tentang mengendalikan hawa nafsu, menjemput kematian dan alam kubur serta perjalanan ke alam akhirat. Tidak terkecuali, persoalan-persoalan social-politik seperti amar makruf nahi mungkar dan jihad.
Dengan pembahasan yang kreatif dan sarat dengan kesufian, buku ini sangat menyentuh kalbu orang yang membacanya.Detail Buku:Judul: Mukasyafah al Qulub - Bening Hati dengan Ilmu TasawufPenulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Abu Hamida al-FaqirPenerbit: Marja, 2003ISBN: 978-602-0989-36-5Bahasa: IndonesiaJumlah halaman: 232 halamanJenis File: PDFBesar file: 1,16Mb
-
Tahafut At TahafutPenulis: Ibnu RusydDeskripsi:Buku yang berjudul Tahafut At Tahafut ini adalah kiriman dari saudara Nanda Winar Sagita yang dengan sukarela mengirimkan soft copynya kepada kami dan kami bagikan untuk anda sebagai bahan referensi, kajian bagi kita semua dalam mendalami ilmu-ilmu agama. Buku ini sendiri menurut beberapa pendapat merupakan sanggahan terhadap buku Imam Al-Ghazali Tahafut Al Falasifah yang sebelumnya kami bagikan. Berikut komentar tentang buku ini yang kami kutip dari Republika."Dalam kitab ini, Ibnu Rusyd menyanggah asumsi Al-Ghazali atas filsafat yang tertuang dalam bukunya yang bertajuk Tahafut al-Falasifah. Dalam simpulannya, al-Ghazali menetapkan 20 persoalan. Tujuhbelas masalah di antaranya oleh Al-Ghazali dikategorikan bid’ah.Di akhir bukunya, ada tiga perkara yang disimpulkan Al-Ghazali akan menyebabkan kepada kekufuran. Ketiga hal tersebut yaitu pendapat filsuf bahwa alam itu azali atau qadim (eternal in the past), pendapat filsuf bahwa Tuhan tidak mengetahui hal-hal partikular (juz’iyyat), dan terakhir adalah paham filsuf yang mengingkari adanya kebangkitan tubuh di hari akhirat.Menariknya, ketajaman berpikir Ibnu Rusyd dengan menggunakan akal rasional dapat diselaraskan dengan penafsiran agama secara rasional. Sekalipun, interpretasi yang dihasilkan tetap sejalan dengan sumber agama, yaitu Alquran dan Sunnah. Bahkan, Ibnu Rusyd tak segan berkesimpulan dalam kajiannya dan menegaskan bahwa para filsuflah yang mampu menguak rahasia Alquran dan mentakwilkannya.Ibnu Rusyd berusaha melakukan klarifikasi atas persepsi Al-Ghazali. Pembelaan terhadap para filsuf dilakukan dengan mengklarifikasi keberadaan filsafat dan merumuskan harmonisasinya dengan agama.Menurut Ibnu Rusyd, syariat merupakan jalan hidup yang benar, maka tentu menyeru mempelajari sesuatu yang benar pula. Tidak terdapat pertentangan antara syariat dan filsafat. Bahkan, agama menyerukan umat manusia untuk berpikir dan berfilsafat. Karena sejatinya kebenaran tidak akan berlawanan dengan kebenaran yang lain."Detail Buku:Judul: Tahafut At TahafutPenulis: Ibnu RusydPenerbit: Pustaka Pelajar, 2004ISBN: 979-3477-83-0Jumlah halaman: 321 halamanBesar file: 12,4MbBaca-Download: Google Drive
-
Ilmu Yang Bermanfaat Dunia AkhiratPenulis: Imam Al-GhazaliDeskripsi:Salah satu hal yang sangat ditakuti oleh Rasulallah adalah ilmu yang tidak bermanfaat. Untuk manusia sekelas Rasulallah pun, memohon kepada Allah supaya dijauhi dari ilmu yang tidak bermanfaat. Jika makhluk termulia seperti Rasulallah meminta perlindungan, ini menunjukan “warning” supaya umatnya berhati-hati, jangan sampai ilmu yang dimiliki tidak memiliki manfaat.“Warning” dari Rasulullah ini semestinya mendorong kita untuk intropeksi diri, apakah ilmu yang kita cari berpuluh tahun dengan hasil sebuah gelar yang mengapit nama kita sudah memiliki manfaat? Barang kali kita sudah berbangga dengan gelar, dengan pengetahuan dan skill yang kita miliki, tetapi sesungguhnya sedikitpun tidak memiliki manfaat. Pertanyaan muncul, ilmu yang bermanfaat itu seperti apa?Hujjatul Islam Imam al-Gozali adalah seorang ulama yang sangat baik dalam menjelaskan hakikat ilmu yang bermanafaat ini. Hal ini bisa kita lihat dari kitab-kitab beliau yang populer seperti Ihya Ulumuddin, Bidayatul Hidayah, Ayyuhal Walad dan lainnya. Beliau mengungkapkannya secara eksplisit dalam bidayatul hidayah:“ilmu yg bermanfaat adalah ilmu yang bisa menambah dalam ketakutanmu kepada Allah ta'ala, bisa menambah pengetahuan batinmu tentang cacatnya dirimu, bisa menambah ma'rifatmu dalam beribadah kepada Tuhanmu, bisa mengurangi rasa cintamu terhadap dunia, dan menambah rasa cinta terhadap akherat, bisa membuka mata hatimu untuk melihat bahaya-bahayanya amal-amalmu sehingga engkau bisa menjaga dari bahaya tersebut, bisa memperlihatkanmu terhadap tipu daya setan, bisa memperlihatkanmu caranya menyamarkannya setan terhadap ulama' su' (ulama' Jelek) yg menjdikan mereka mendapatkan Murka Allah ta'ala, yaitu ulama'2 yang memakan dunia dengan agamanya, mereka mengambil ilmu sebagai perantara untuk mendapatkan harta dari raja, memakan harta wakaf, anak yatim dan orang2 miskin, dan mereka menggunakan waktu panjang siangnya untuk mencari pangkat dan derajat di hati makhluq, yg menjadikan mereka menjadi pamer, adu domba berlebihan dalam ucapan dan juga sombong.Detail Buku:Judul: Ilmu Yang Bermanfaat Dunia AkhiratPenulis: Imam Al-GhazaliPenerbit: Qudsi Media, 2005ISBN: 979-99860-0-1Bahasa: IndonesiaJumlah halaman: 84 halamanJenis File: PDFBesar file: 3,68MbReview: Goodreads
-
Mengobati Penyakit Hati Membentuk Akhlak Mulia(Percikan Ihya Ulum Al-Din)Penulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Muhammad Al-Baqir
D
Deskripsi:Banyak masalah pribadi maupun sosial, awalnya berakar dari penyakit hati. Stres, korupsi, perilaku menindas, bahkan juga beberapa penyakit fisik, jika dirunut, sebab utamanya adalah penyakit hati. Sayang, penyakit nonfisik ini jarang disadari oleh sang penderita, terlebih di tengah kesibukan yang tak terhindarkan.
Dalam kitab ini, Al-Ghazali memberi satu "diagnosis" yang jitu terkait sebab penyakit hati. Kata beliau, fungsi utama hati adalah untuk mencintai Allah Swt. Karenanya, "Siapa saja mempunyai sesuatu yang lebih dicintainya daripada Allah, maka hatinya sedang sakit."
Al-Ghazali juga memberi terapi berupa pelatihan jiwa demi perbaikan akhlak, dibarengi pengobatan untuk penyakit-penyakit hati yang lebih halus dan jarang disadari. Secara detail, berikut tahap-tahap topik diagnosis dan terapi penyakit hati dalam kitab ini:
" Tanda-tanda penyakit hati dan kesembuhannya
" Cara mengetahui kekurangan-kekurangan diri
" Latihan kejiwaan untuk mengendalikan nafsu
" Melatih jiwa anak sejak dini demi menumbuhkan akhlak muliaDetail Buku:Judul: Mengobati Penyakit Hati Membentuk Akhlak MuliaPenulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Muhammad Al-BaqirPenerbit: Mizan, 2014ISBN: 978-602-0989-01-3Bahasa: IndonesiaJumlah halaman: 168 halamanJenis File: PDFBesar file: 3,78Mb
-
Rahasia Bersuci(Percikan Ihya Ulum Al-Din)Penulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Fuad NawawiDeskripsi:“Kesucian itu setengah dari iman”—hadis ini jelas tidak sedang membicarakan kebersihan yang, sekadar membilaskan air pada tubuh namun pada saat bersamaan membiarkan batin dipenuhi hal-hal keji dan kotor.
Lantas bagaimana bersuci yang seharusnya? Berbeda dengan buku fiqih pada umumnya, dalam buku ini Al-Ghazali menekankan dua prinsip “emas” dalam bersuci. Pertama, prinsip kemudahan dalam pelaksanaan tata cara lahiriah bersuci sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Saw. dan para sahabat r.a. Kedua, menghayati keindahan batiniah pada setiap gerak dan tata cara bersuci.
Prinsip kemudahan dan keindahan tersebut senantiasa menjiwai penjelasan Al-Ghazali yang mencakup tiga macam bersuci, yakni: 1) bersuci dari najis; 2) bersuci dari hadas kecil dan besar; dan 3) bersuci dari kotoran badan seperti membersihkan kuku dan rambut.Detail Buku:Judul: Rahasia Bersuci - Percikan Ihya Ulum Al-DinPenulis: Imam Al-GhazaliPenerjemah: Fuad NawawiPenerbit: Mizan, 2014ISBN: 978-602-385-033-4Bahasa: IndonesiaJumlah halaman: 169 halamanJenis File: PDFBesar file: 5,11Mb